Friday 1 March 2013

0
Drama PKn " Kasus Korupsi "


Kalo sekarang, kita akan ngepost drama Pkn yang temanya hukum.,
Cekidot

Kasus Korupsi
Di suatu daerah Jawa Barat, tepatnya di Sumedang sedang ada proyek proyek pembangunan gedung, yaitu Gedung Perdana Kusuma. Proyek pembangunan tersebut milik Pemerintah yang dananya dari Pajak. Pemerintah tersebut mempercayai Eri Tambunan, S.E. untuk mengatur keuangan Proyek tersebut.
Pemerintah  : “ Bu. Susi,apakah Pak Eri sudah datang?”
Pegawai 1     : “ Belum Pak. Saat saya telpon, dia masih di Tol Cileunyi, mungkin sebentar lagi dia akan datang.”
Pemerintah  : “ Baik kalau begitu, jika Pak Eri sudah datang,tolong suruh masuk ke ruangan saya!”
Pegawai 1     : “ Siap Pak “
              Beberapa saat kemudian
Pegawai 1     : “Pak Eri, anda ditunggu di ruangan Pak Syarief “
Pak Eri         : “ Memangnya ada apa, Bu Susi ?”
Pegawai 1     : “Tidak tahu, lebih baik Bapak kesana saja “
Pak Eri         : “Ya, terima kasih.”
                              Pak Eri pun segera masuk ke ruangan Pak Syarief.
Pak Eri         : “(mengetuk pintu ) permisi Pak!”
Pemerintah  : “ Ya, silahkan masuk “
Pak Eri         : “ Terima kasih “
Pemerintah  : “ Silahkan duduk “
Pak Eri         : “ Maaf Pak, saya terlambat. Pasti anda sudah menunggu lama,ya ?”
Pemerintah  : “ Tidak apa – apa “
Pak Eri         : “ Oh, iya Pak. Bapak memanggil saya ?”
Pemerintah  : “Iya “
Pak Eri         : “ Memangnya ada apa ya, Pak ?”
Pemereintah : “ Rencananya, selama 2 tahun, saya akan keluar Kota untuk menjalankan Perusahaan  yang lainnya,”
Pak Eri         : “ lalu ?”
Pemerintah  : “ Nah, jadi selama 2 tahun, Pak Eri lah yang akan menjalankan Proyek  Pembangunan Gedung tersebut. Apakah Bapak bersedia ?”
Pak Eri         : “ Tunggu dulu, Pak ,memang nya tidak ada yang lain selain saya ?”
Pemerintah  : ( menggelengkan kepala ) “ tidak ada “
Pak Eri         : “ Atas unsur apa Bapak mempercayai saya untuk menjalankan    Proyek ini ?”
Pemerintah  : “ Saya tahu, anda itu pembisnis yang handal, profesional, dan jujur. Anda  juga selalu berhasil jika memimpin Proyek – Proyek yang lain. Jadi, sudah sepantasnya jika saya mempercayai anda sebagai pemimpin di Proyek ini.”
Pak Eri         : “ Kalau begitu, terima kasih atas kepercayaan Bapak kepada saya. Saya janji tidak akan mengecewakan Bapak.” ( dalam hati: waaah kesempatan nih, hahaha )”
Memang, Pak Eri adalah pembisnis yang profesional tetapi sebenarnya dia tidak jujur. Tetapi, sayang nya Pegawai dan Pak Syarief tidak tahu  yang sebenarnya.
Pegawai 2     : “ Selamat ya, Pak Eri“
Pak Eri         : “ Ah, tidak apa – apa “
Pegawai 2     : “ Pak Eri ini jangan terlalu merendahkan diri, Bapak ini kan memang pembisnis yang profesional.”
Pak Eri         : “ Itu mah, alhamdulillah ya sesuatu, tapi itu terlalu berlebihan ah.”
Pegawai 2     : “ Tidak juga, yah pokoknya selamat atas kepercayaan Pak Syarief kepada bapak
Pak Eri         : “ Terima kasih Bu. Wati.”
Pegawai 2     : “ Ya sudah , saya duluan ya Pak ?”
Pak Eri         : “ Ya silahkan “
Uang dari Pemerintah mulai datang, dan Pak Eri pun beraksi
Pak Eri         : “ ...lima ratus, enam ratus, tujuh ratus,wah ada delapan ratus miliar semuanya. Tetapi surat pemberian ini harus ku sembunyikan , karena cukuplah dua ratus miliar aku ambil, “ ( surat yang asli itu pun disimpan di loker dengan sangat rahasia, dan Pak Eri dengan segera membuat surat palsu )”.
Pegawai 3     : ( mengetuk pintu ) “ Permisi Pak “
Pak Eri         : “ Tunggu,” (dengan cepat Pak Eri menyelesaikan surat palsu itu ), silahkan masuk”
Pegawai 3     : “ Terima kasih “
Pak Eri         : “ Ada apa, Bu ?”
Pegawai 3     : “ Saya akan memeriksa keuangan, Pak “
Pak Eri         : “ Baik, silahkan “
Pegawai 3     : “ Apakah uang dari Pemerintah sudah masuk ?”
Pak Eri         : “ Sudah, ini uangnnya Rp. 6 M, dan ini surat tanda pemberiannya” (Pak Eri pun menyerahkan uang dan surat palsu tersebut ).
Pegawai 3     : “ Apa ?? enam miliar ? kok menurun sih? ”
Pak Eri         : “ Tidak tahu, memang dari Pemerintahnya pun segini !”
Pegawai 3     : “ Bapak tolong beritahu ke Pemerintah , uangnya tambah dong ! Kok asalnya tujuh miliar menjadi enam miliar ?”
Pak Eri         : “ Baik, Bu Nani nanti saya akan protes kepada Pemerintah !”
Pegawai 3     : “ Ingat ya Pak, kalau gaji kami segini, bagaimana nasib keluarga kami sebagai pegawai ?”
Pak Eri         : “ Iya Bu, tenang saja !”
Pegawai 3     : ( menarik nafas ) “Baik Pak, terima kasih “
Pak Eri         : “ Iya Bu, sama – sama “
Mulai saat itu, Gaji para pegawai bukannya naik,tetapi menjadi menurun, mulai saat itu pun para pegawai curiga kepada Pak Eri. Tanpa sepengetahuan Pak Eri, para pegawai pun mengunjungi Pak Syarief.
Pegawai 1     : “ Permisi Pak Syarief, saya ingin protes soal gaji kami yang terus menurun ”
Pemerintah  : “ Memangnya mengapa ?”
Pegawai 2     : “ Betul Pak, mengapa gaji kami dan uang proyek terus menurun ?”
Pemerintah  : “ Hah ? turun kata siapa ? Saya tidak pernah menurunkan gaji kalian ah,” ( muka nya mengerut )
Pegawai 1     : “ Betul, Pada bulan November saja sudah turun !”
Pemerintah  : “ Seingat saya, bulan November itu saya kasih tetap, malahan jadi delapan milyar loh !, tunggu dulu ”( sambil melihat suatu buku )
Pegawai 2     : “ Apa ? Tetapi waktu itu, Bu Nani memeriksa hanya ada enam miliar !”
Pemerintah  : (sesudah melihat buku )  “ Waduh, tuh kan, benar, lihat nih saya kasih nya 8 milyar rupiah, apakah kalian sudah bilang ke Pak Eri ?”
Pegawai 1     : “ Sudah, malahan berkali – kali, tetapi hasilnya tetap saja nihil “
Pegawai 2     : “ Betul Pak,sepertinya uang tersebut di korupsi deh oleh Pak Eri !”
Pemerintah  : “ Astagfirullahal ‘adziim, kok urusannya jadi seperti ini sih ? Lebih baik kita lapor kepada Pihak Polisi !”
Pegawai 1&2 : “ Ayo, Pak ! “
Pemerintah  : “ Tunggu, saya ambil buku nya dulu “
Pegawai 1     : “ Silahkan ! “
Pemerintah  : “ Ayo, Bu,,,”
Setelah itu kedua pegawai dan Pemerintah pun pergi ke pihak kepolisian terdekat. Tanpa sepengetahuan Pak Eri Tambunan, S.E. Mereka pun melaporkan kecurigaannya terhadap Pak Eri.
Pegawai 1&2 : “ Permisi, Bu polisi ?”
Polisi            : “ Ya, ada yang bisa saya bantu Bu ?”
Pegawai 2     : “ Kami ingin melaporkan kecurigaan kami terhadap saudara Eri Tambunan, S.E “
Pemerintah  : “ Iya, Bu, saya bawa bukti nya “
Polisi            : “ Tunggu dulu, sebenarnya siapa kalian, dan siapa Bpk. Eri Tambunan itu ?”
Pegawai 1     : “Kami adalah pegawai dari Proyek Pembangunan Gedung Perdana Kusuma “
Pemerintah  : “Saya pemerintah yang memberikan dana kepada proyek pembangunan tersebut “
Pegawai 2     : “ Dan Pak Eri adalah pimpinan dari Proyek tersebut “
Polisi            : “ Lalu kalian curiga apa terhadap Bpk.Eri Tambunan itu ?”
Pegawai 1     : “ Pada bulan November, gaji kami turun,”
Pegawai 2     : “ Lalu, kami protes ke Pemerintah, tetapi katanya gaji nya pun di tambah “
Pemerintah  : “ Iya, Bu, coba lihat buku ini.” (sambil memberikan buku itu )
Polisi            : “ Baik, secepatnya saya akan pergi ke Gedung itu untuk di selidiki !“
Pegawai 1&2 : “ Terima kasih “
Polisi            : “ Ya, sama – sama “
Beberapa saat kemudian, pihak kepolisian datang ke Gedung Perdana Kusuma untuk menyelidiki Pak Eri.
Polisi            : “ Permisi Bu, kami dari pihak kepolisian, kami ingin menemui saudara Eri Tambunan, S.E.
Pegawai 3     : “ Oh iya, silahkan masuk, Pak Eri ada di lantai 4, di ruangannya “
Polisi            : “ Apakah Bpk. Eri sudah datang ?”
Pegawai 3     : “ Sepertinya sudah datang “
Polisi            : “ Terima kasih !“
Pegawai 3     : “ Ya, sama – sama !“
Pihak kepolisian pun segera masuk ke Gedung itu, dan Polisi mencari ke ruangan Pak Eri Tambunan. Polisi pun menemukannya.
Polisi            : ( mengetuk pintu ) “ Permisi Pak ?”
Pak Eri         : “ Ya, silahkan masuk “
Polisi            : “ Kami dari pihak kepolisian, ingin menggeledah ruangan Bapak “
Pak Eri         : “ Memangnya ada apa ?”
Polisi            : “ Sudah diam saja, anda diduga melakukan kasus korupsi “
Pak Eri         : “ ( waduh gawat nih, kalau mereka menemukan suratnya, habislah  aku ) “
         Setelah beberapa lama, Polisi menemukan surat – suratnya
Polisi            : “ ( membaca surat ) Ternyata benar, anda adalah pelaku korupsi “
Pak Eri         : “ Tidak Bu, kata siapa ?”
Polisi            : “ Sudah jangan banyak omong, Pegawai mu dan Pemerintah sudah melaporkan mu kepada kepolisian, pada bulan November pegawai mu hanya menerima enam  milyar rupiah,tetapi di surat ini ada delapan milyar rupiah “
Pak Eri         : “ Tapi itu...”
Polisi            : “ Diam,katakan semuanya nanti pada Hakim !”
Pak Eri pun di bawa ke kantor kepolisian untuk di periksa.
Polisi            : “ Sekarang kamu diam dulu disini selama beberapa hari, dan siapkan dirimu untuk berbicara pada Hakim !”
Pak Eri         : “ Siap, Bu Polisi, “
Saat itu, Pak Syarief pun datang menemui Pak Eri
Pemerintah  : “ Saya kira, Bapak adalah orang yang jujur, tetapi kenyataannya.....”
Pak Eri         : “Maafkan saya, Pak Syarief “
Pemerintah  : “ Sudah, kamu telah berjanji tidak akan mengecewakan saya, tetapi kamu telah mngecewakan saya dan Proyek saya hampir saja gagal. “
Pak Eri         : “ Tapi Pak, itu...”
Pemerintah  : “ Diam, jangan banyak  omong ,sekarang saya hanya ingin tanya mengapa kamu mengambil uang itu?
Pak Eri         :”Soalnya,saya tidak tahan melihat uang itu dan saya ingin meraut
keuntungan yang lebih  banyak!
Pemerintah  :”Ah,,alasan saja,lebih baik kamu siap-siap saja untuk berhadapan  
dengan hakim!
          Saat Pemerintah dan Pak Eri sedang berbicara,para pegawai pun melihat   dan membicarakan kelakuan keburukan Pak Eri.
Pegawai 1      :” Aku tidak percaya,kalau akhirnya akan seperti ini!
Pegawai 2     :”Sama,saya pun seperti itu!
Pegawai 3     :”Memang si Tambunan itu Serakah,berbulan-bulan gaji kita                          serta untuk proyek kita dimakan sendiri!
Pegawai 2     :”Sudahlah,sekarang lebih baik kita serahkan semuanya kepada                      Hakim dan kepada Allah SWT “
Pegawai 1      :”Ya ,betul kata Bu Wati , dan semoga Hakim menghukum Pak Eri  Tambunan seberat – beratnya atas apa yang telah dia lakukan kepada kita!”
Pegawai 3     :”Ya , sekarang aku akan mengambil surat – surat tanda korupsi siTambunan.”
Pegawai 2     :”Silahkan saja.”
     Beberapa hari kemudian ,pengadilan pun tiba, Pak Eri pun menghadap hakim pengadilan.
Hakim          :”Saudara Eri Tambunan apa benar anda menggelapkan uang yang berasal dari pemerintah ?”
Pak Eri         :”Iya, Bu Hakim.”
Saksi 1         :”Dia menggelapkan uang aliran pemerintah yang awalnya 8 milyar menjadi 6 milyar”
Saksi 2        :“Iya, benar Bu Hakim. Ini bukti nya ( sambil memberikan bukti -  bukti kepada hakim )
Hakim          : ( setelah membaca bukti )” Baik, atas kesepakatan kami,dari semua pihak dan berdasarkan bukti yang ada, saudara Eri Tambunan, anda di vonis 12 tahun penjara dan denda sebesar Rp 2.000.000.000,00. Sidang di tutup ( sambil mengetuk palu 3 X )
Pemerintah  : ( menarik napas lega ) “ Alhamdulillah “
Polisi            : “ Iya , Pak. Semoga ini menjadi pelajaran bagi Bapak agar tidak asal memilih pimpinan proyek Bapak “( sambil bejabat tangan )
Pemerintah  : “ Ya, terima kasih Bu atas sarannya
Polisi            : “ Ya , Pak sama sama “
     Setelah pengadilan usai, Pak Eri pun di penjara dan menyesali atas perbuatan
yang telah ia lakukan. Dan beberapa tahun kemudian, Proyek Pembanagunan
Gedung Pak Syarief pun berhasi
TAMAT

 Thanks for visiting :D :D :)

0 comments:

Powered by Blogger.