Wednesday 6 March 2019

0
METODE SAMPLING HEWAN TANAH

Hallo sobat! Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas mengani bagaimana sih kita mengidentifikasi hewan yang terdapat di dalam tanah dan apakah hewan yang terdapat dalam tanah tersebut melimpah atau tidak? Yuk langsung simak aja.

Jadi untuk metode sampling hewan tanah ini kita harus tahu dulu mengenai kelompok hewan yang terdapat didalam tanah. Terdapat tiga golongan berdasarkan ukurannya :
1. Mikrofauna : Ukuran tubuh 20-200 mikron
2.Mesofauna : Ukuran tubuh 200 mikron - 1cm
3.Makrofauna : Ukuran tubuh lebih dari 1 cm

Hal pertama yang harus kita buat adalah membuat dua petak dengan ukuran yang berbeda. Yaitu petak berukuran 30 x 30 cm dan petak berukuran 60 x 60 cm. Pada petak berukuran 30 x 30 cm, kita menggalinya hingga kedalaman 15 cm dan hewan diamat tiap 5 cm kemudian dihitung jumlahnya dan diidentifikasi jenis hewan tersebut itu apa. Sedangkan untuk petak berukuran 60 x 60 cm kita menggalinya hingga kedalaman 30 cm dan mengamati jumlah dan jenis hewan setiap kedalaman 10 cm.

Nah sayang sekali, saya ketika menggali petak hanya menemukan cacing, sehingga tingkat keanekaragman di tempat basah yang saya amati tergolong kurang. Jadi saya hanya bisa membahas mengenai cacing yang juga tak kalah menarik karena bisa menjadi bioindikator kesuburan tanah loh!

Cacing merupakan fauna tanah yang sering kita temui, fauna tanah ini beragam jenisnya. Fauna tanah merupakan salah satu heterotrof di dalam tanah. Anggota fauna tanah ini beragam, sehingga diperlukan klasifikasi terhadap keberadaannya di dalam tanah ( Arief F 2001). Pada kesempatan ini saya dan kelompok saya kebagian di lapangan terbuka. Hasil yang di dapatkan oleh saya dan kelompok adalah data bahwa petak dengan ukuran 60 x 60 cm memiliki Populasi cacing dan keragaman yang lebih besar jika di bandingkan dengan petak 30 x 30 cm. Lain halnya dengan teman saya lain yang mendapat lokasi yang berbeda yaitu lapangan dengan banyak pohon, tingkat keanekaragamannya tentunya lebih banyak sehingga dapat ditemukan semut tanah, rayap, dan ulat.



Contoh gambar cacing tanah



Cacing merupakan salah satu bioindikator unsur hara di dalam tanah. Semakin banyak cacing menandakan bahwa semakin banyaknya unsur hara di lokasi tersebut. Bioindikator adalah kelompok atau komunitas organisme yang yang kehadirannya atau perilakunya dialam berkorelasi dengan kondisi lingkungan, sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk kondisi kualitas lingkungan ( Purwanti SU 2015).

Nah begitulah pengamatan yang saya amati, semoga bermanfaat untuk sobat semua, jangan lupa share postingan ini agar teman-teman kalian lebih tau. Terima kasih

Daftar Pustaka
Arief A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta (ID): Kanisisus
Purwanti SU. 2015. Karakteristik Bioindikator Cisadane. Jurnal Ecolab. Vol 9 (2) : 47-104

0 comments:

Powered by Blogger.