Bagi agan - agan yang ada materi drama di sekolahnya, bisa nyontohin nih drama ...
Pendidikan
Kewarganegaraan
Nama Kelompok
vAdit
Djati Permana : Putra Lesmana
( Reporter )
vEriawan
Hidayat : Pak Andre
( Pendemo 1 )
vFanny
Nova Indriani : Ibu Indri
( Pendemo 2 )
vMochammad
Iman Salman : Pak Salman
( Provokator )
vMuhammad
Arief Faishal : Pak Syarief
( Pemerintah 1 / Menteri Perdagangan )
vPutri
Nurul Fadillah : Ibu Fadillah
( Pemerintah 2/Menteri Pertanian &
Kameramen )
vReyvani
Putri Dewi : Dewi & Bu Rey
( Pendemo 3 & Wartawan )
vRianti
Fauziah : Ibu Ziah
( Polwan / Polisi )
vSiti
Hasanah : Hasna & Ibu Titi
( Pendemo 4 & Pegawai 2 )
vZulfa
Nur Fakhriyah : Nur & Bu Fakhriyah
( Pendemo 5 & Pegawai 1 )
Guru
: Pak Wijadi S.Pd.
Hentikan Impor Barang dari Luar Negeri !!
Suatu hari, Pak Syarief ( Menteri Perdagangan )
dan Bu Fadillah (Menteri Pertanian ) akan bertemu untuk membicarakan tentang
impor barang-barang dari negeri China. Namun Bu Fadillah belum datang.
Pak Syarief : “ Bu Fakhriyah, Bu Titi apakah bu
Fadillah sudah datang ? ”
Bu Fakhriyah :
“ Kalau tidak salah, belum, Pak. ”
Bu Titi : “ Ya, betul. Tadi saat saya
telepon, dia masih ada di jalan tol, mungkin sebentar lagi datang ”
Pak
Syarief : “ Oh, begitu, ya sudah
nanti kalau Bu Fadillah datang, tolong suruh masuk ke ruangan saya ! ”
Fakhriyah & Titi : “ Baik, Pak ”
Beberapa menit kemudian, Bu Fadillah
datang ke kantor.
Bu Fakhriyah :
“ Bu Fadillah, sekarang anda di suruh masuk ke ruangan Pak Syarief ! ”
Bu Titi :
“ Ya, Pak Syarief ingin berbicara ”
Bu Fadillah :
“ Oh, terima kasih sudah memberi tahu saya ”
Bu Fakhriyah :
“ Ya, sama-sama .”
Lalu, Bu Fadillah pun masuk ke ruangan
Pak Syarief.
Bu Fadillah : (Mengetuk Pintu) “ Permisi Pak ”
Pak Syarief :
“ Silahkan masuk ”
Bu Fadillah : “ Terima kasih, bapak memanggil saya
? ”
Pak Syarief : “ Iya. Silahkan duduk, Bu ”
Bu Fadillah : “ Bapak mau bicara apa ? ”
Pak Syarief : “ Begini bu, saat saya pergi ke negeri
China, saya melihat, garam-garam di China sangat bagus dan berkualitas, juga
warna nya jernih, daripada di Indonesia, garam kita agak berwarna kuning-kuningan.
Jadi bagaimana jika kita mengimpor garam ? Apa pendapat ibu ? ”
Bu
Fadillah : “ Saya setuju, oh ya,
bagaimana jika kita mengimpor barang lain juga, seperti sayuran dan
buah-buahan, saya dengar disana juga sangat berkualitas dan higienis. Apa pendapat
bapak ? ”
Pak
Syarief : “ Saya suka pendapat
ibu, dan saya pun sangat setuju dengan pendapat ibu. Jadi, kita mengimpor
garam, sayuran, dan buah-buahan. ”
Bu
Fadillah : “ Ya, betul. Tapi,
mungkin nanti akan terjadi pemberontakan oleh warga, Pak ”
Pak Syarief :
“ Tenang saja, saya pasti siap untuk menghadapi mereka.”
Bu Fadillah :
“ Wih bapak, tegas sekali ”
Pak Syarief :
“ Haha, bergurau saja,”
Bu Fadillah :
“ Tidak juga deh Pak. Um, apa ada yang ingin di bicarakan lagi Pak ?”
Pak Syarief :
“ Tidak, Bu. Saya hanya ingin meminta pendapat Ibu soal Impor garam, ya sudah,
saya persilahkan kembali untuk bekerja!”
Bu Fadillah :
“ Siap , Mari pak ”
Pak Syarief :
“ Ya, silahkan ”
Lambat laun, pembicaraan itu pun
sampai juga ke media massa, para warga mendengarnya, dan semuanya jadi tahu.
Reporter :
“ Selamat siang pemirsa, berjumpa lagi dengan saya Putra Lesmana dalam acara Sekilas
Info Metro Mini TV. Berita Utama yang akan kami sajikan adalah Pemerintah akan
mengimpor garam, sayuran, dan buah-buahan dari China. Selangkapnya mari kita
lihat liputannya, antara Rey dengan Menteri Perdagangan, Pak Syarief ”
Wartawan :
“ Pak, apakah benar pemerintah akan mengimpor barang dari China ? ”
Pak Syarief :
“ Ya Benar, pemerintah akan mengimpor barang dari China ! ”
Wartawan :
“ Barang apa saja yang akan pemerintah impor ”
Pak Syarief :
“ Pemerintah akan mengimpor garam, sayuran, dan buah-buahan ”
Wartawan :
“ Apa bapak tidak salah ? Di Indonesia juga kan terdapat banyak pantai dan
lahan yang sangat bisa di manfaatkan ”
Pak Syarief :
“ Memang di Indonesia sudah banyak barang seperti itu, tetapi, di sini
kualitasnya kurang baik, sedangkan di luar negeri kualitas nya jauh lebih baik
dari pada di negeri kita ”
Wartawan :
“ Apa saja barang yang kualitasnya kurang baik di Indonesia dibandingkan yang
ada di China ?”
Pak Syarief :
“ Contoh nya garam, di Indonesia garamnya agak berwarna kekuning-kuningan,
sedangkan di China, saya pernah kesana dan warna nya Putih Bersih.”
Wartawan :
“ Oh begitu. Namun apakah pemerintah tidak mempertimbangkan nya lagi, Pak ? ”
Pak Syarief :
“ Saya kira, mereka sudah memikirkannya matang-matang. ”
Wartawan :
“ Kalau begitu, terima kasih atas waktu yang telah bapak berikan ”
Pak Syarief :
“ Ya. Sama-sama ”
Wartawan :
“ Saya kembalikan lagi kepada Djati Lesmana di Studio 5 Jakarta “
Reporter :
“ Ya pemirsa, begitulah hasil wawancara kami dengan Pak Syarief, Menteri
Perdagangan Indonesia. Sampai jumpa di Sekilas Info 1 jam mendatang.”
Para pegawai di Dept. Perdagangan jadi tahu
percakapan itu
Bu Fakhriyah :
“ Pak, bapak akan mengimpor garam ?”
Pak Syarief :
“ Ya, betul, sepertinya begitu bu. Darimana ibu tahu ?”
Bu Fakhriyah :
“ Saya tahu dari Bu Fadillah, kalau impor garam, harga nya naik tidak, Pak ?”
Pak Syarief :
“ Kemungkinan seperti itulah bu. Ini juga kan masih rencana ”
Bu Titi :
“ Kalu bisa, jangan ya pak, kasihan para petani garam di Negeri kita, nasib nya
semakin buruk.”
Pak Syarief :
“ Ya deh, nanti akan kami pertimbangkan lagi. Bagaimana Pemerintah saja.”
Karena melihat berita tersebut, warga
pun tampak seperti marah . Salman, Andre, dan Indri pun sedang menonton nya di
rumah Salman
Salman : “ Wah, gak salah tuh, ngimpor garam!
Andre :
“Ya benar, padahal negri kita luas sekali lautnya. Kenapa pemerintah harus
meng-impornya? Sedangkan kita sebagai
warga penghasil garam, diam begini. Kita harus bergegas!”
Indri : “Tapi gimana caranya?”
Salman : “Bagamana kalau kita demo ke
departemen perdagangan saja? Siapa yang setuju? “
Andre : “Aku setuju...”
Indri : “Ya, aku juga setuju. Wah
seru nih ! ”
Salman : “Ayo kita kasih tau yang lain
”
Beberapa saat kemudian, Dewi, Hasna, dan Nur,
datang ke rumah Salman.
Hasna :
( Mengetuk Pintu ) “ Assalamu’alaikum, Salman.. ”
Nur : ( Mengetuk pintu ) “
Salman.....”
Dewi : “ Mungkin Salman nya tidak
ada, ayo kita pulang saja “
Saat mereka akan pulang, tiba-tiba ada yang membukakan pintu
Indri : “ Tunggu dulu. Ayo masuk.”
Hasna : “ Eh, ada Indri.”
Indri : “ Iya, disini juga ada
Andre, kami habis kerja kelompok.”
Hasna : “ Oh kitchu.”
Mereka pun masuk ke rumah Salman.
Salman : “ Ada apa kalian kesini ”
Nur : “ Awalnya kami ingin main
”
Dewi : “ Iya kami ingin ajak
kalian ke Ramayana, mumpung aku lagi ulang tahun, banyak duit nih.”
Hasna : “ Tapi, setelah melihat kalian
kerja kelompok tidak jadi deh.”
Andre : “ Umm, tadi kami sedang
menonton TV, katanya pemerintah akan mengimpor garam dari China.”
Indri : “ Selain itu, pemerintah
akan mengimpor sayuran dan buah-buahan ”
Hasna : “ Wah, masa iya sih, kok
impor garam ?”
Nur : “ Terus sama impor
sayuran dan buah-buahan ? Ih.”
Dewi : “ Mending kalau impor
sayuran dan buah-buahan. Ini impor garam. Di Indonesia kan lautannya sangat
luas ”
Salman : “ Ya, makanya kami ingin
mengajak kalian untuk berdemo di depan Departemen Perdagangan.”
Andre : “ Lalu, kalian mau gak ikut
berdemo dengan kami ?”
Dewi : ” Aku mah ikut – ikut aja
lah “
Nur : “ Aku juga ikut ah “
Hasna : “ Ya aku juga deh,
sepertinya seru !”
Indri : “ Horeeee, alhamdulillah
ya, banyak yang ikut demo.”
Andre : “ Jadi, yang mau ikutan ada
6 orang, Ah cuma sedikit”
Salman : “ Tenang ! Kita ajak yang
lainnya, kita buat kertas pengumuman yang ingin ikutan demo, lalu kita tempelin
di Kantor Desa.”
Andre : “Ya aku setuju”
Mereka pun menempelkan kertas nya di Kantor Desa. Lalu, yang
mau ikut demo, ada
102 orang, yang terdiri dari lelaki dan perempuan.
Salman : “ Tuh kan apa kata ku, jadi
banyak kan.”
Indri : “ Ya, kau benar ”
Nur : “ Terima kasih Salman,
atas pendapat mu.”
Dewi : “ Terima kasih Salman, you
are my everything.”
Salman : “ Sama - sama kawan.”
Indri : “ Ehm, bercanda saja.”
Andre : “Teman – teman aku baru saja
membaca buku yang berisi bahwa ‘Kita boleh saja berdemo, asalkan mematuhi
aturan yang berlaku.’ PERTAMA : Demo yang akan kita lakukan tidak boleh bersifat anarkis.KEDUA : Kita tidak
berdemo di tempat tertentu seperti tempat ibadah, pasar, rumah sakit, kuburan,
terminal, dll. Peraturan selanjutnya saya serahkan kepada bung Salman!”
Salman :” Peraturan yang KETIGA : Jangan
membawa semua senjata tajam.KEEMPAT kalian jangan merusak fasilitas umum
Nur : “ Oh Begitu ”
Indri : “ Ya sudah ayo kita lapor
ke polisi. Kan ada lebih dari 100 orang ”
Salman : “ Ya, biarlah aku dan Andre
saja yang ke sana, kalian pada tunggu di sini saja ”
Andre : “ Kalau kita demonya hari
Kamis, kan melapor nya 3x24 jam sebelum demo, jadi hari ini kita harus lapor.”
Salman : “ Ayo Andre, kita lapor.
Teman-teman pergi dulu ya,
Assalamu’alaikum Wr.Wb.”
Andre : “ Assalamu’alaikum Wr. Wb.”
Setelah itu pun, Salman dan Andre pergi ke
Kantor Polisi, untuk melapor
tentang demo.
Salman
& Andre : “Assalamu’alaikum,bu.”
Bu Ziah : “Ya, wa’alaikum salam... Ada
yang bisa saya bantu?”
Salman : “Begini bu, kami akan
melakukan demo.”
Bu Ziah : “Mau demo kapan?”
Andre : “Rencananya kami akan
melakukan demo itu pada hari Kamis, tanggal 16 Mei 2012.”
Bu Ziah : “Oh, lalu mau dimana demonya ?
Jalan apa saja yang akan kalian lalui?”
Salman : “Kami akan mendemo di depan
Departemen Perdagangan, dan kami akan melalui jalan Cendrawasih, Dipenogoro,
dan Jalan Pahlawan.
Bu Ziah : “ Baiklah, ada berapa orang
yang akan demo ?”
Andre : “ Ada 102 orang, Bu.”
Bu Ziah : “ Ok, Siap, saya dan personil
yang lainnya akan menjaga kalian, agar tidak berlaku anarkis !”
Salman : “ Ya, tenang saja bu.”
Bu Ziah : “ Tapi ingat, jangan membawa
senjata tajam ! Lalu jangan merusak fasilitas umum !”
Andre : “ Ya bu ,tenang saja !”
Bu Ziah : “ Oke siap. Kami akan menjaga
kalian agar tidak berlaku anarkis, ikutilah aturan yang berlaku “
Salman : “ Siap bu, terima kasih atas
bantuanya wassalamualaikum wr. wb.”
Bu Ziah : “ Wa’alaikumsalam Wr. Wb.”
Lalu, mereka pun memulai demo nya. Mereka melewati jalan Cendrawasih,
Dipenogoro, dan Jalan Pahlawan. Lalu berakhirlah
mereka di depan gedung
Departemen Perdagangan sambil membawa peralatan
untuk demo.
Salman : “ Hentikan impor barang dari
luar negeri !!
Pendemo : “ Setuju !!! “
Salman : “ Dengarkan Pemerintah ! Kami
disini sebagai petani garam, petani sayuran, petani buah-buahan, rugi besar
akibat Pembeli lebih memilih barang impor daripada barang hasil negara sendiri.
Pendemo : “ Betuuull... ”
Salman : “ Kami ingin Pengimporan
garam dihentikan ! ”
Pendemo : “ Betuuull... ”
Lalu, Pemerintah pun datang menghampiri mereka.
Pak
Syarief : “ Tenang... Kita sedang
memproses semua, tidak semua bejalan secara cepat butuh proses yang panjang”
Salman : “ Sampai kapan pak ? apakah
kita harus diamkan impor barang terus berjalan ? kami mendapatkan kerugian
begitu besar, apakah bapak diam saja dengan peristiwa ini ?”
Pak
Syarief : “ Baiklah kami akan
mempertimbangkannya lagi ! Tunggu !”
Lalu pemerintah pun berunding.. untuk menyelesaikan masalah ini!!..
Salman
: “Lama banget sih
pemerintah itu!!..(dengan muka sangat kesal)
Semua
pendemo : Ya bettul sekali.. pemerintah itu membuat
kita semua kesal..
Pemerintah pun datang untuk memberi penjelasan kepada pendemo
Pak
Syarief :“Baiklah kami akan
membatalkan pengimporan garam dan barang lainnya, tetapi kalian harap tenang,
dan kalian harus bersabar karna proses ini butuh waktu yang cukup lama”
Salman : “Kami setuju, asalkan
kerugian kami dapat di pertimbangkan secara cepat, dan siapa yang akan membayar
semua kerugiaan kami ?”
Andre : “Ya, dan jika bapak
mengulanginya, kami tidak akan segan segan mendemo tempat ini kembali dengan
cara anarkis.!”
Pak
Syarief : “Untuk sementara waktu,
kami yang akan bertanggung jawab semua ini dan kami akan mengganti kerugiaan
semua”
Pendemo : “SETUJU ...... ! Terima kasih Pak
”(sambil mengangkat tangan mereka)
Dan
pada saat itulah aksi demo “Pengimporan Barang” selesai, para
pendemo
pun membubarkan diri...
Reporter : “ Selamat siang pemirsa,
berjumpa lagi dengan saya Putra Lesmana, dalam acara “Redaksi Siang Metromini
TV”.
Kali
ini kami akan menyajikan berita utama untuk anda, yaitu Pemerintah membatalkan
pengimporan barang dari China. Dan inilah hasil wawancara kami dengan Para
Pendemo yang disajikan secara ekslusif ”
Rey : “ Bagaimana tanggapan
anda terhadap pemberhentian impor barang oleh China ?”
Salman : “ Ya... kami senang atas
penghentian impor garam ini.”
Rey : “ Mengapa kalian senang,
atas penghentian impor barang ?”
Andre : “ Karena dengan penghentian
impor barang ini , para petani tidak akan merugi lagi.”
Rey : “ Terima kasih atas
waktu nya. Sayakembalikan lagi pada Putra Lesmana di studio 5 Jakarta”
Reporter : “ Ya pemirsa, begitulah hsil
wawancara kami dengan para pendemo di depan Dept. Perdagangan “
Pak Syarief meminta maaf kepada seluruh pegawainya.
Pak
Syarief : “ Saya dan Bu Fadillah
sangat meminta maaf kepada kalian semua.”
Fakhriyah : “ Oh ya, pak. Saya bisa memaklumi
”
Titi : “ Sebaik-baik barang
yang ada, barang dari dalam negeri lah yang paling baik.”
Bu
Fadillah : “ Pokok nya kami
meminta maaf ya kepada kalian semua.”
Pak
Syarief : “ Waktu itu kami sedang
dilanda oleh hawa dan nafsu ”
Akhirnya , pemerintah menghentikan pengimporan barang dari China. Dan
warga pun
senang dan bahagia.
0 comments: