Tuesday, 19 February 2013

0
Socio-Drama PKn


Bagi agan - agan yang ada materi drama di sekolahnya, bisa nyontohin nih drama ...

Pendidikan Kewarganegaraan
Nama Kelompok
vAdit Djati Permana                : Putra Lesmana
 ( Reporter )
vEriawan Hidayat                    : Pak Andre
 ( Pendemo 1 )
vFanny Nova Indriani              : Ibu Indri
 ( Pendemo 2 )
vMochammad Iman Salman   : Pak Salman
 ( Provokator )
vMuhammad Arief Faishal     : Pak Syarief
 ( Pemerintah 1 / Menteri Perdagangan )
vPutri Nurul Fadillah               : Ibu Fadillah
 ( Pemerintah 2/Menteri Pertanian & Kameramen )
vReyvani Putri Dewi               : Dewi & Bu Rey
 ( Pendemo 3 & Wartawan )
vRianti Fauziah                         : Ibu Ziah
 ( Polwan / Polisi )
vSiti Hasanah                            : Hasna & Ibu Titi
 ( Pendemo 4 & Pegawai 2 )
vZulfa Nur Fakhriyah              : Nur & Bu Fakhriyah
 ( Pendemo 5 & Pegawai 1 )


Guru : Pak Wijadi S.Pd.

Hentikan Impor Barang dari Luar Negeri !!
     Suatu hari, Pak Syarief ( Menteri Perdagangan ) dan Bu Fadillah (Menteri Pertanian ) akan bertemu untuk membicarakan tentang impor barang-barang dari negeri China. Namun Bu Fadillah belum datang.
 Pak Syarief           : “ Bu Fakhriyah, Bu Titi apakah bu Fadillah sudah datang ? ”
 Bu Fakhriyah       : “ Kalau tidak salah, belum, Pak. ”
 Bu Titi                 : “ Ya, betul. Tadi saat saya telepon, dia masih ada di jalan tol, mungkin sebentar lagi datang ”
 Pak Syarief          : “ Oh, begitu, ya sudah nanti kalau Bu Fadillah datang, tolong suruh masuk ke ruangan saya ! ”
 Fakhriyah & Titi : “ Baik, Pak ”
          Beberapa menit kemudian, Bu Fadillah datang ke kantor.
Bu Fakhriyah       : “ Bu Fadillah, sekarang anda di suruh masuk ke ruangan Pak Syarief ! ”
Bu Titi                 : “ Ya, Pak Syarief ingin berbicara ”
Bu Fadillah          : “ Oh, terima kasih sudah memberi tahu saya ”
Bu Fakhriyah       : “ Ya, sama-sama .”
          Lalu, Bu Fadillah pun masuk ke ruangan Pak Syarief.
 Bu Fadillah           : (Mengetuk Pintu) “ Permisi Pak ”
 Pak Syarief          : “ Silahkan masuk ”
 Bu Fadillah           : “ Terima kasih, bapak memanggil saya ? ”
 Pak Syarief           : “ Iya. Silahkan duduk, Bu ”
 Bu Fadillah           : “ Bapak mau bicara apa ? ”
 Pak Syarief          : “ Begini bu, saat saya pergi ke negeri China, saya melihat, garam-garam di China sangat bagus dan berkualitas, juga warna nya jernih, daripada di Indonesia, garam kita agak berwarna kuning-kuningan. Jadi bagaimana jika kita mengimpor garam ? Apa pendapat ibu ? ”
 Bu Fadillah          : “ Saya setuju, oh ya, bagaimana jika kita mengimpor barang lain juga, seperti sayuran dan buah-buahan, saya dengar disana juga sangat berkualitas dan higienis. Apa pendapat bapak ? ”
 Pak Syarief          : “ Saya suka pendapat ibu, dan saya pun sangat setuju dengan pendapat ibu. Jadi, kita mengimpor garam, sayuran, dan buah-buahan. ”
 Bu Fadillah          : “ Ya, betul. Tapi, mungkin nanti akan terjadi pemberontakan oleh warga, Pak ”
Pak Syarief          : “ Tenang saja, saya pasti siap untuk menghadapi mereka.”
Bu Fadillah          : “ Wih bapak, tegas sekali ”
Pak Syarief          : “ Haha, bergurau saja,”
Bu Fadillah          : “ Tidak juga deh Pak. Um, apa ada yang ingin di bicarakan lagi Pak ?”
Pak Syarief          : “ Tidak, Bu. Saya hanya ingin meminta pendapat Ibu soal Impor garam, ya sudah, saya persilahkan kembali untuk bekerja!”
Bu Fadillah          : “ Siap , Mari pak ”
Pak Syarief          : “ Ya, silahkan ”      
          Lambat laun, pembicaraan itu pun sampai juga ke media massa, para warga mendengarnya, dan semuanya jadi tahu.
Reporter              : “ Selamat siang pemirsa, berjumpa lagi dengan saya Putra Lesmana dalam acara Sekilas Info Metro Mini TV. Berita Utama yang akan kami sajikan adalah Pemerintah akan mengimpor garam, sayuran, dan buah-buahan dari China. Selangkapnya mari kita lihat liputannya, antara Rey dengan Menteri Perdagangan, Pak Syarief ”
Wartawan            : “ Pak, apakah benar pemerintah akan mengimpor barang dari China ? ”
Pak Syarief          : “ Ya Benar, pemerintah akan mengimpor barang dari China ! ”
Wartawan            : “ Barang apa saja yang akan pemerintah impor ”
Pak Syarief          : “ Pemerintah akan mengimpor garam, sayuran, dan buah-buahan ”
Wartawan            : “ Apa bapak tidak salah ? Di Indonesia juga kan terdapat banyak pantai dan lahan yang sangat bisa di manfaatkan ”
Pak Syarief          : “ Memang di Indonesia sudah banyak barang seperti itu, tetapi, di sini kualitasnya kurang baik, sedangkan di luar negeri kualitas nya jauh lebih baik dari pada di negeri kita ”
Wartawan            : “ Apa saja barang yang kualitasnya kurang baik di Indonesia dibandingkan yang ada di China ?”
Pak Syarief          : “ Contoh nya garam, di Indonesia garamnya agak berwarna kekuning-kuningan, sedangkan di China, saya pernah kesana dan warna nya Putih Bersih.”
Wartawan            : “ Oh begitu. Namun apakah pemerintah tidak mempertimbangkan nya lagi, Pak ? ”
Pak Syarief          : “ Saya kira, mereka sudah memikirkannya matang-matang. ”
Wartawan            : “ Kalau begitu, terima kasih atas waktu yang telah bapak berikan ”
Pak Syarief          : “ Ya. Sama-sama ”
Wartawan            : “ Saya kembalikan lagi kepada Djati Lesmana di Studio 5 Jakarta “
Reporter              : “ Ya pemirsa, begitulah hasil wawancara kami dengan Pak Syarief, Menteri Perdagangan Indonesia. Sampai jumpa di Sekilas Info 1 jam mendatang.”
Para pegawai di Dept. Perdagangan jadi tahu percakapan itu
Bu Fakhriyah       : “ Pak, bapak akan mengimpor garam ?”
Pak Syarief          : “ Ya, betul, sepertinya begitu bu. Darimana ibu tahu ?”
Bu Fakhriyah       : “ Saya tahu dari Bu Fadillah, kalau impor garam, harga nya naik tidak, Pak ?”
Pak Syarief          : “ Kemungkinan seperti itulah bu. Ini juga kan masih rencana ”
Bu Titi                 : “ Kalu bisa, jangan ya pak, kasihan para petani garam di Negeri kita, nasib nya semakin buruk.”
Pak Syarief          : “ Ya deh, nanti akan kami pertimbangkan lagi. Bagaimana Pemerintah saja.”
          Karena melihat berita tersebut, warga pun tampak seperti marah . Salman, Andre, dan Indri pun sedang menonton nya di rumah Salman
 Salman                 : “ Wah,  gak salah tuh, ngimpor garam!
 Andre                  : “Ya benar, padahal negri kita luas sekali lautnya. Kenapa pemerintah harus meng-impornya?  Sedangkan kita sebagai warga penghasil garam, diam begini. Kita harus bergegas!”
 Indri                    : “Tapi gimana caranya?”
 Salman                 : “Bagamana kalau kita demo ke departemen perdagangan saja? Siapa yang setuju? “
 Andre                  : “Aku setuju...”
 Indri                    : “Ya, aku juga setuju. Wah seru nih ! ”
 Salman                 : “Ayo kita kasih tau yang lain ”
Beberapa saat kemudian, Dewi, Hasna, dan Nur, datang ke rumah Salman.
 Hasna                  : ( Mengetuk Pintu ) “ Assalamu’alaikum, Salman.. ”
 Nur                     : ( Mengetuk pintu ) “ Salman.....”
 Dewi                    : “ Mungkin Salman nya tidak ada, ayo kita pulang saja “
           Saat mereka akan pulang, tiba-tiba ada yang membukakan pintu
 Indri                    : “ Tunggu dulu. Ayo masuk.”
 Hasna                  : “ Eh, ada Indri.”
 Indri                    : “ Iya, disini juga ada Andre, kami habis kerja kelompok.”
 Hasna                  : “ Oh kitchu.”
           Mereka pun masuk ke rumah Salman.
 Salman                 : “ Ada apa kalian kesini ”
 Nur                     : “ Awalnya kami ingin main ”
 Dewi                    : “ Iya kami ingin ajak kalian ke Ramayana, mumpung aku lagi ulang tahun, banyak duit nih.”
 Hasna                  : “ Tapi, setelah melihat kalian kerja kelompok tidak jadi deh.”
 Andre                  : “ Umm, tadi kami sedang menonton TV, katanya pemerintah akan mengimpor garam dari China.”
 Indri                    : “ Selain itu, pemerintah akan mengimpor sayuran dan buah-buahan ”
 Hasna                  : “ Wah, masa iya sih, kok impor garam ?”
 Nur                     : “ Terus sama impor sayuran dan buah-buahan ? Ih.”
 Dewi                    : “ Mending kalau impor sayuran dan buah-buahan. Ini impor garam. Di Indonesia kan lautannya sangat luas ”
 Salman                 : “ Ya, makanya kami ingin mengajak kalian untuk berdemo di depan Departemen Perdagangan.”
 Andre                  : “ Lalu, kalian mau gak ikut berdemo dengan kami ?”
 Dewi                    : ” Aku mah ikut – ikut aja lah “
 Nur                     : “ Aku juga ikut ah “
 Hasna                  : “ Ya aku juga deh, sepertinya seru !”
 Indri                    : “ Horeeee, alhamdulillah ya, banyak yang ikut demo.”
 Andre                  : “ Jadi, yang mau ikutan ada 6 orang, Ah cuma sedikit”
 Salman                 : “ Tenang ! Kita ajak yang lainnya, kita buat kertas pengumuman yang ingin ikutan demo, lalu kita tempelin di Kantor Desa.”
 Andre                  : “Ya aku setuju”
           Mereka pun menempelkan kertas nya di Kantor Desa. Lalu, yang
mau ikut demo, ada 102 orang, yang terdiri dari lelaki dan perempuan.
 Salman                 : “ Tuh kan apa kata ku, jadi banyak kan.”
 Indri                    : “ Ya, kau benar ”
 Nur                     : “ Terima kasih Salman, atas pendapat mu.”
 Dewi                    : “ Terima kasih Salman, you are my everything.”
 Salman                 : “ Sama - sama kawan.”
 Indri                    : “ Ehm, bercanda saja.”
 Andre                  : “Teman – teman aku baru saja membaca buku yang berisi bahwa ‘Kita boleh saja berdemo, asalkan mematuhi aturan yang berlaku.’ PERTAMA : Demo yang akan kita lakukan tidak boleh     bersifat anarkis.KEDUA : Kita tidak berdemo di tempat tertentu seperti tempat ibadah, pasar, rumah sakit, kuburan, terminal, dll. Peraturan selanjutnya saya serahkan kepada bung Salman!”
 Salman                 :” Peraturan yang KETIGA : Jangan membawa semua senjata tajam.KEEMPAT kalian jangan merusak fasilitas umum
 Nur                     : “ Oh Begitu ”
 Indri                    : “ Ya sudah ayo kita lapor ke polisi. Kan ada lebih dari 100 orang ”
 Salman                 : “ Ya, biarlah aku dan Andre saja yang ke sana, kalian pada tunggu di sini saja ”
 Andre                  : “ Kalau kita demonya hari Kamis, kan melapor nya 3x24 jam sebelum demo, jadi hari ini kita harus lapor.”
 Salman                 : “ Ayo Andre, kita lapor. Teman-teman  pergi dulu ya, Assalamu’alaikum Wr.Wb.”
 Andre                  : “ Assalamu’alaikum Wr. Wb.”
            Setelah itu pun, Salman dan Andre pergi ke Kantor Polisi, untuk  melapor
tentang demo.
 Salman & Andre  : “Assalamu’alaikum,bu.”
 Bu Ziah               : “Ya, wa’alaikum salam... Ada yang bisa saya bantu?”
 Salman                 : “Begini bu, kami akan melakukan demo.”
 Bu Ziah               : “Mau demo kapan?”
 Andre                  : “Rencananya kami akan melakukan demo itu pada hari Kamis, tanggal 16 Mei 2012.”
 Bu Ziah               : “Oh, lalu mau dimana demonya ? Jalan apa saja yang akan kalian lalui?”
 Salman                 : “Kami akan mendemo di depan Departemen Perdagangan, dan kami akan melalui jalan Cendrawasih, Dipenogoro, dan Jalan Pahlawan.
 Bu Ziah               : “ Baiklah, ada berapa orang yang akan demo ?”
 Andre                  : “ Ada 102 orang, Bu.”
 Bu Ziah               : “ Ok, Siap, saya dan personil yang lainnya akan menjaga kalian, agar tidak berlaku anarkis !”
 Salman                 : “ Ya, tenang saja bu.”
 Bu Ziah               : “ Tapi ingat, jangan membawa senjata tajam ! Lalu jangan merusak fasilitas umum !”
 Andre                  : “ Ya bu ,tenang saja !”
 Bu Ziah               : “ Oke siap. Kami akan menjaga kalian agar tidak berlaku anarkis, ikutilah aturan yang berlaku “
 Salman                 : “ Siap bu, terima kasih atas bantuanya wassalamualaikum wr. wb.”
 Bu Ziah               : “ Wa’alaikumsalam Wr. Wb.”
             Lalu, mereka pun memulai demo nya. Mereka melewati jalan Cendrawasih,
Dipenogoro, dan Jalan Pahlawan. Lalu berakhirlah mereka di depan gedung
Departemen Perdagangan sambil membawa peralatan untuk demo.
 Salman                 : “ Hentikan impor barang dari luar negeri !!
 Pendemo             : “ Setuju !!! “
 Salman                 : “ Dengarkan Pemerintah ! Kami disini sebagai petani garam, petani sayuran, petani buah-buahan, rugi besar akibat Pembeli lebih memilih barang impor daripada barang hasil negara sendiri.
 Pendemo             : “ Betuuull... ”
 Salman                 : “ Kami ingin Pengimporan garam dihentikan ! ”
 Pendemo             : “ Betuuull... ”
          Lalu, Pemerintah pun datang menghampiri mereka.
 Pak Syarief          : “ Tenang... Kita sedang memproses semua, tidak semua bejalan secara cepat butuh proses yang panjang”
 Salman                 : “ Sampai kapan pak ? apakah kita harus diamkan impor barang terus berjalan ? kami mendapatkan kerugian begitu besar, apakah bapak diam saja dengan peristiwa ini ?”
 Pak Syarief          : “ Baiklah kami akan mempertimbangkannya lagi ! Tunggu !”
           Lalu pemerintah pun berunding.. untuk menyelesaikan masalah ini!!..
 Salman                 : “Lama banget sih pemerintah itu!!..(dengan muka sangat kesal)
 Semua pendemo  :   Ya bettul sekali.. pemerintah itu membuat kita semua kesal..
           Pemerintah pun datang untuk memberi penjelasan kepada pendemo
 Pak Syarief          :“Baiklah kami akan membatalkan pengimporan garam dan barang lainnya, tetapi kalian harap tenang, dan kalian harus bersabar karna proses ini butuh waktu yang cukup lama”
 Salman                 : “Kami setuju, asalkan kerugian kami dapat di pertimbangkan secara cepat, dan siapa yang akan membayar semua kerugiaan kami ?”
 Andre                  : “Ya, dan jika bapak mengulanginya, kami tidak akan segan segan mendemo tempat ini kembali dengan cara anarkis.!”
 Pak Syarief          : “Untuk sementara waktu, kami yang akan bertanggung jawab semua ini dan kami akan mengganti kerugiaan semua”
 Pendemo             : “SETUJU ...... ! Terima kasih Pak ”(sambil mengangkat tangan mereka)
          Dan pada saat itulah aksi demo “Pengimporan Barang” selesai, para
 pendemo pun membubarkan diri...
 Reporter              : “ Selamat siang pemirsa, berjumpa lagi dengan saya Putra Lesmana, dalam acara “Redaksi Siang Metromini TV”.
                             Kali ini kami akan menyajikan berita utama untuk anda, yaitu Pemerintah membatalkan pengimporan barang dari China. Dan inilah hasil wawancara kami dengan Para Pendemo yang disajikan secara ekslusif ”
 Rey                      : “ Bagaimana tanggapan anda terhadap pemberhentian impor barang oleh China ?”
 Salman                 : “ Ya... kami senang atas penghentian impor garam ini.”
 Rey                      : “ Mengapa kalian senang, atas penghentian impor barang ?”
 Andre                  : “ Karena dengan penghentian impor barang ini , para petani tidak akan merugi lagi.”
 Rey                      : “ Terima kasih atas waktu nya. Sayakembalikan lagi pada Putra Lesmana di studio 5 Jakarta”
 Reporter              : “ Ya pemirsa, begitulah hsil wawancara kami dengan para pendemo di depan Dept. Perdagangan “
           Pak Syarief meminta maaf kepada seluruh pegawainya.
 Pak Syarief          : “ Saya dan Bu Fadillah sangat meminta maaf kepada kalian semua.”
 Fakhriyah            : “ Oh ya, pak. Saya bisa memaklumi ”
 Titi                      : “ Sebaik-baik barang yang ada, barang dari dalam negeri lah yang paling baik.”
 Bu Fadillah          : “ Pokok nya kami meminta maaf ya kepada kalian semua.”
 Pak Syarief          : “ Waktu itu kami sedang dilanda oleh hawa dan nafsu ”
           Akhirnya , pemerintah menghentikan pengimporan barang dari China. Dan
 warga pun senang dan bahagia. 

0 comments:

Powered by Blogger.